BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum,
bukan kata yang asing dalam dunia pendidikan. Pendidikan atau pembelajaran
tidak lepas dari istilah ini, karena kurikulum adalah salah satu komponen dari
pembelajaran. Dengan adanya kurikulum proses belajar dan pembelajaran akan
berjalan secara terstruktur dan tersistem demi mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkan. Pengembangan kurikulum menjadi sangat penting sejalan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan perubahan pada
masyarakat.
Untuk mencapai
tujuan mulia dari pembelajaran tersebut, maka para pengembang kurikulum terus
berbenah dan melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang diberlakukan.
Sebagaimana yang akan dibahas di makalah ini, kurikulum 2013 merupakan hasil
pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum ini bertujuan
tidak lain untuk lebih memperbaiki kualitas pendidikan yang ada saat ini.
Kurikulum sebagaimana yang
ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah
pengertian kurikulum 2013 itu?
2. Apakah landasan yuridis formal kurikulum 2013?
3. Apakah prinsip-prinsip
kurikulum 2013?
4.
Apa
komponen-komponen Kurikulum 2013?
5. Apa perbedaan Kurikulum 2013
dan KTSP?
6.
Bagaimana
implementasi Kurikulum 2013?
C. Tujuan Pembahasan
1.
Untuk
mendeskripsikan tentang kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui landasan
yuridis formal kurikulum 2013.
3. Untuk mendeskripsikan
prinsip-prinsip kurikulum 2013.
4.
Untuk
mendeskripsikan komponen-komponen Kurikulum 2013.
5. Untuk mendeskripsikan perbedaan
kurikulum 2013 dan KTSP.
6.
Untuk
mendeskripsikan implementasi Kurikulum 2013.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan Nasional
mulai tahun 2013 sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu
kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal ini senada
dengan apa yag ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003
bahwa kurikulum merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum 2013
ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013/2014 melalui
pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap
melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan
secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI).
Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di
seluruh kelas I sampai dengan VI.
Menjelang
implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan
lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP),
telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru,
kepala sekolah, dan pengawas.
Dari sekian
banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang
memberikan kontribusi signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya potensi
peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang
dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai
instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
1.
Manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah.
2.
Manusia
terdidik yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan
Kurikulum 2013
merupakan langkah lanjutan dari Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang
dirintis pada tahun 2004 dan KTSP atau Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan otonomi penuh kepada lembaga
sekolah itu sendiri untuk mengembangkan kurikulumnya sesuai kemampuan dan
kesanggupan masing-masing. Sedangkan
kurikulum 2013 mencoba kembali pada masa pemerintahan Presiden Suharto, yaitu kurikulum dikendalikan oleh pemerintah
atau bersentral pada pemerintah. Jadi, guru tidak disibukkan lagi dengan tugas
harus membuat silabus dan RPP, karena guru harus lebih berfokus pada bagaimana
proses pembelajaran dan transformasi ilmu bisa maksimal.
Implementasi
kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter harus melibatkan semua komponen
(stakeholders), termasuk komponen-komponen sistem pendidikan itu sendiri.
Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 diharapkan dapat meningkatkan mutu
proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan
akhlak mulia peserta didik secara utuh dan seimbang, sesuai dengan standart
kompetensi pada setiap jenjang pendidikan.
Karakter adalah
gambaran tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang yang mencerminkan
nilai-nilai kehidupan dan melekat pada diri seseorang. Orang yang berkarakter
memeilki berbagai dimensi misalnya, dimensi sosial, fisik, emosi, dan akademik.
Jika disejajarkan dengan ranah Bloom, berarti manusia berkarakter memiliki
ranah kognisi, afeksi, dan psikomotorik yang baik, ditambah dengan emosi,
spiritual, ketahanan menghadapi masalah dan sosial.[2][2]
Dengan demikian, perpaduan dua basis antara kompetensi
dan karakter dalam kurikulum ini diharapkan siswa dapat meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya, mengkaji, dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter
dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam kehidupan sehari-hari.
B. Landasan Yuridis
Formal Kurikulum 2013
Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 pada pasal 38 yaitu:
1.
Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan
oleh pemerintah.
2.
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.
3.
Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang
bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap
program studi.
4.
Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh
perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk setiap program studi.
Landasan pengembangan kurikulum
meliputi:
1.
Aspek filosofis
·
Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
·
Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi.
2.
Aspek yuridis
-
Amanat UU Sisdiknas , PP 32, dan Permendikbud
-
RPJMN 2010-2014 sektor pendidikan:
-
Perubahan metodologi pembelajaran
-
Penataan kurikulum
-
Inpres nomor 1 tahun 2010
-
Percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional: penyempurnaan
kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa
untuk membentuk daya saing karakter bangsa.
3.
Aspek psikopedagogik
-
Relevansi
-
Model kurikulum berbasis kompetensi
-
Proses pembelajaran: aktivitas belajar, output belajar, outcomes belajar.
-
Penilaian:
-
Authentik Asessment: pada input, proses dan output.
-
Kesesuaian teknik penilaian pada tiga ranah kompetensi: sikap, pengetahuan
dan keterampilan ( dari tes menuju tes dan portofolio)
C. Prinsip-Prinsip Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 juga memiliki prinsip dalam pengembangannya. Sesuai dengan
kondisi negara, kebutuhan masyarakat, dan berbagai perkembangan serta perubahan
yang sedang berlangsung dewasa ini, dalam pengembangan kurikulum 2013 yang
berbasis karakter dan kompetensi perlu memperhatikan dan mempertimbangkan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.
Pengembangan
kurikulum dilakukan mengacu pada standart nasional pendidikan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
2.
Kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasin
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
3.
Mata pelajaran
merupakan wahana untuk mewujudkan pencapaian kompetensi.
4. SKL dijabarkan darintujuan
pendidikan nasional dan kebutuhan masyarakat, negara serta perkembangan global.
5.
SI dijabarkan
dari SKL
6.
Standart proses
dijabarkan dari SI
7.
Standart
Penilaian dijabarkan dari SKL, SI, dan Standart Proses.
8.
Standart
Kompetensi Lulusan dijabarkan kedalam Standart Inti
9.
Kompetensi Inti
dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar yang dikontekstualisasikan dalam suatu mata
pelajaran.
10. Kurikuklum Satuan Pendidikan
dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan satuan pendidikan
11. Proses pembelajaran
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotifasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
12. Penilaian hasil belajar berbasis
proses dan produk
13. Proses belajar dengan pendekatan
ilmiah (scientific approach).
D. Komponen-Komponen Kurikulum 2013
Pada hakikatnya
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (UU
Sisdiknas). Berangkat dari definidi itu, kurikulum tersebut setidaknya ada tiga
komponen penting yang ada dalam kurikulum yaitu komponen tujuan pendidikan,
komponen proses, dan komponen evaluasi.[3][7]
Pada masa
reformasi ini pendidikan lebih diarahkan untuk menghasilkan manusia Indonesia
yang berkarakter unggul. Manusia Indonesia yang memiliki integritas. Ini tentu
untuk merespon baerbagai degradasi moral dan sosial seperti tindak korupsi yang
semakin merajalela, penyalahgunaan narkoba, tawuran pelajaran, dan lain-lain.
Selain tujuan pendidikan komponen lain yang harus ada dalam komponen kurikulum
adalah proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Oleh karena itu dalam proses
pembelajaran melibatkan banyak sub komponen seperti metode ataupun teknik
pembelajaran, guru, buku ajara, dan kelengkapan pembelajaran yang lain.
Komponen-komponen
inilah yang secara sinergis menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Proses
pembelajaran merupakan pusat segala upaya perbaikan kualitas pendidikan
nasional. Oleh sebab itu, seharusnya perhatian lebih dicurahkan kepada
upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Namun perhatian
sepertinya belum optimal terbukti dengan masih banyaknya sekolah dengan sarana
dan prasarana seadanya saja. Sementara itu, komponen terakhir dalam kurikulum
adalah evaluasi. Implementasi kurikulum perlu dievaluasi untuk melihat capaian
yang telah terlaksana. Evaluasi merupakan proses review atas berbagai proses
implementasi kurikulum.
E. Perbedaan Kurikulum 2013 dan
KTSP
Untuk menunjang berjalannya sebuah kurikulum dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan tentunya juga
sangat berkaitan dengan bagaimana jalannya proses pembelajaran. Pelaksanaan
kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum
2006(KTSP). Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang diharapkan
terdapat maka dipeloleh 14 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru terapkan.
Adapun 14 prinsip tersebut adalah:
1.
Dari siswa
diberi tahu menuju siswa mencari tahu.
Pembelajaran mendorong siswa
menjadi pembelajar aktif. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan
penyampaian informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan
kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan siswa mengamati fenomena atau fakta
tertentu.
2.
Dari guru
sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber.
Pembelajaran berbasis sistem
lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran membuka peluang kepada siswa
sumber belajar seperti informasi dari buku siswa, internet, koran,
majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek,
pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber belajar di luar
kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa memanfaatkan sumber belajar
di sekitar lingkungan masyarakat.
3.
Dari pendekatan
tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah.
Pergeseran ini membuat guru tidak
hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar
siswa dan hasil belajar siswa hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat
diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind maping, gambar, diagram,
tabel, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat
dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.
4.
Dari
pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi.
Pembelajaran tidak hanya dilihat
dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas dalam proses belajar. Yang
dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju
pembelajaran terpadu, mata pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi
komponen sistem yang terpadu.
Semua materi pelajaran perlu
diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi lulusan.
6. Dari pembelajaran yang menekankan
jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi
dimensi.
Di sini siswa belajar menerima
kebenaran tidak tunggal. Siswa melihat awan yang sama di sebuah kabupaten.
Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak.
7.
Dari
pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif.
Pada waktu lalu pembelajaran
berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta
disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa harus lihat faktanya,
gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa melihat, meraba,
merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar, namun
dengan menggunakan panca indra lainnya.
8. Peningkatan dan keseimbangan
antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills).
Hasil belajar pada rapot tidak
hanya melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi
menyangkut perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud
bisa keterampilan membaca, menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan
keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam
menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun,
keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.
9. Pembelajaran yang mengutamakan
pembudayaan dan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat.
Ini memerlukan guru untuk
mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan norma yang baik sesuai
dengan budaya masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa
perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi sebagai bangsa,
bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan kebutuhan beradaptasi pada
lingkungan global.
10. Pembelajaran yang menerapkan
nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo),
membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas siswa
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani).
Di sini guru perlu menempatkan
diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi teladan, memberi contoh bagaimana
hidup selalu belajar, hidup patuh menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru
di depan jadi teladan, di tengah siswa menjadi teman belajar, di belakang
selalu mendorong semangat siswa tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara
optimal.
11. Pembelajaran berlangsung di
rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
Karena itu pembelajaran dalam
kurikulum 2013 memerlukan waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan
waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan waktu dalam
kelas.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip
bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah
kelas.
Prinsip ini menandakan bahwa
ruang belajar siswa tidak hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah
dan lingkungan sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar. Lingkungan
sekolah sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi
siswa.
13. Pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
14. Pengakuan atas perbedaan
individual dan latar belakang budaya siswa.
Hargai semua siswa, kembangkan
kolaborasi, dan biarkan siswa tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam
kolobarasi kelompoknya.[4][6]
Beban belajar
di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32. 34 sedangkan untuk kelas
IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu dengan lama belajar untuk
setiap jam belajarnya yaitu 40 menit.
Perbedaan
esensial kurikulum 2013 dengan KTSP 2006 mengenai perubahan dan pengembangan
kurikulum mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP),
sekolah menengah atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK) dilakukan
untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah agar peserta didik mamapu
bersaing di masa depan, dalam konteks nasional maupun global. Perubahan dan
pengembangan kurikulum 2013 dapat dikaji perbedaannya dengan KTSP 2006
sebagaimana berikut.[5][13]
Perbedaan
kurikulum 2013 untuk sekolah dasar adalah:
1.
Tematik Integratif
Pembelajaran berbasis tematik
integratif yang diterapkan pada tingkatan pendidikan dasar ini menyuguhkan
proses belajar berdasarkan tema untuk
kemudian dikombinasikan dengan mata pelajaran lainnya.
2.
Enam Mata
Pelajaran
Untuk sekolah dasar, saat ini ada
sepuluh mata pelajaran yang diajarkan. Namun, dalam kurikulum 2013 mata
pelajaran dipadatkan menjadi enam mata pelajaran.
3.
Pramuka sebagai
Ekstra Kurikuler Wajib
Dalam kurikulum 2013, pramuka
merupakan ekstra kurikuler wajib dan itu diatur dalam undang-undang. Pramuka
ini menjadi ekstra kurikuler wajib pada satuan pendidikan dasar dan menengah,
untuk berbagai jenjang pendidikan. Untuk meningkatkan layanan secara
profesional, maka dalam implementasi pramuka kemendikbud bekerjasama dengan
kemenpora.
4.
Bahasa Ingggris
Hanya Ekskul
Sebelumnya terjadi polemik
mengenai bahasa Inggris di SD, yaitu bahasa Inggris akan dihapus dari
kurikulum. Rencana penghapusan ini didasari oleh kekhawatiran akan membebani
siswa dan memprioritaskan terhadap penguasaan bahasa Indonesia. Ternyata, dalam
kurikulum 2013 ini, bahasa Inggris menjadi ekstra kurikuler bersama PMR, UKS,
dan Pramuka.
5.
Belajar di
Sekolah Lebih Lama
Penambahan jam pelajaran
merupakan isi dari perubahan kurikulum baru yang mulai diterapkan bulan Juli
2013 untuk anak-anak SD.
Untuk
menghadapi perbedaan-perbedaan tersebut, dilakukan langkah penguatan tata
kelola dengan cara menyiapkan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Buku pedoman
pembelajaran yang terdiri dari buku guru dan buku siswa.
2.
Guru dilatih
untuk memahami pendayagunaan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber
lain yang dapat dimanfaatkan.
F. Implementasi Kurikulum 2013
Keputusan
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan tentang implementasi kurikulum diantaranya
sebagai berikut:
Pasal 1
Implementasi
kurikulum 2013 pada sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah
menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), sekolah menengah atas/madrasah
aliyah (SMA/MA), dan sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan
(SMK/MAK) dilakukan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013/2014.
Pasal 2
(1) Implementasi kurikulum pada
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK menggunakan pedoman implementasi kurikulum
yang mencangkup:
a)
Pedoman
penyusunan dan pengelolaan KTSP.
b)
Pedoman
pengembangan muatan lokal.
c)
Pedoman
kegiatan ekstrakurikuler
d)
Pedoman umum
pembelajaran, dan
e)
Pedoman
evaluasi kurikulum
Implementasi
kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah daerah
propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
1. Pemerintah bertanggung jawab dalam mempersiapkan guru dan kepala
sekolah untuk melaksanakan kurikulum.
2. Pemerintah bertanggungjawab
dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum secara nasional.
3. Pemerintah propinsi
bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kurikulum di propinsi terkait.
4. Pemerintah
kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan profesional kepada
guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait.
Stategi Implementasi Kurikulum terdiri
atas:
1.
Pelaksanaan
kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu:
-
Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X
-
Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI
-
Juli 2015: kelas I, II,
III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII
2.
Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 – 2015
3.
Pengembangan
buku siswa dan buku
pegangan guru dari tahun
2012– 2014
4.
Pengembangan
manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama
untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013
5.
Pendampingan
dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah
implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016.[7][8]
Dalam kurikulum
2013, guru dituntut untuk secara profesional merancang pembelajaran afektif dan
bermakna, mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang
tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara
efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan. Berkaitan dengan hal tersebut
akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:[8][9]
1. Merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna.
Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum, dalam
pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Hal
tersebut menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan berbagai
kegiatan sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan.
Guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks
karena melibatkan aspek pedagigis,
psikologi, dan didaktis secara bersamaan.
2. Mengorganisasikan pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 menuntut guru untuk mrngorganisasikan
pembelajaran secara efektif. Sedikitnya terdapat lima hal yang perlu
diperhatikan berkaitan dengan pengorgsnisasian pembelajaran dalam implementasi
kurikulum 2013, yaitu pelaksanaan pembelajaran, pengadaan dan pembinaan tenaga
ahli, pendayagunaan tenaga ahli dan sumber daya masyarakat, serta pengembangan
dan penataan kebijakan.
3. Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dalam pembelajaran dapat
dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan tersebut antara lain
pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learing), bermain
peran, pembelajaran partisipatif (participative teaching and learning), belajar tuntas (mastery
learning), dan pembelajaran konstruktivisme (constructivism teaching and
learning).
4. Melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter.
Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 merupakan
keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik
yang direncanakan. Untuk kepentingan tersebut maka kompetensi inti, kompetensi
dasar, materi standart, indikator hasil belajar, dan waktu yang harus
ditetapkan sesuai dengan kepentingan pembelajaran sehinga peserta didik
diharapkan memperoleh kesempatan dan pengalaman belajar yang optmal.dalam hal
ini, pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih
baik. Pada umumnya kegiatan pembelajaran mencangkup kegiatan awal atau
pembukaan, kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter, serta
kegiatan akhir atau penutup.
Implementasi yang
efektif merupakan hasil dari interaksi antara strategi implementasi, struktur
kurikulum, tujuan pendidikan, dan kepemimpinan kepala sekolah. Oleh karena itu,
pengoptimalan implementasi kurikulum 2013 diperlukan suatu upaya strategis
untuk mensinergikan komponen-komponen tersebut, terutama guru dan kepala
sekolah dalam membudayakan kurikulum.
Membudayakan
kurikulum dapat diartikan bahwa implementasi kurikulum tersebut masuk dalam
budaya sekolah, yang merefleksikan nilai-nilai dominan, norma-norma, dan
keyakinan semua warga sekolah, baik peserta didik, guru, kepala sekolah, maupun
tenaga kependidikan lain.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari penjelasan
yang dipaparkan di atas, penyusun makalah ini menyimpulkan bahwa:
1. Kurikulum 2013 adalah bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu
kurikulum KTSP yang implementasinya dimulai tahun 2013 dan selanjutnya.
2. Landasan kurikulum 2013 meliputi landasan filosofis, landasan yuridis,
landasan konseptual, landasan teoritis, dan landasan empiris. Sedangkan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum 2013 adalah:
a. Pengembangan kurikulum dilakukan
mengacu pada standart nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
b. Kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasin sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
c. Mata pelajaran merupakan wahana
untuk mewujudkan pencapaian kompetensi.
d. SKL dijabarkan darintujuan
pendidikan nasional dan kebutuhan masyarakat, negara serta perkembangan global.
e. SI dijabarkan dari SKL
f. Standart proses dijabarkan dari
SI
g. Standart Penilaian dijabarkan
dari SKL, SI, dan Standart Proses.
h. Standart Kompetensi Lulusan
dijabarkan kedalam Standart Inti
i. Kompetensi Inti dijabarkan
kedalam Kompetensi Dasar yang dikontekstualisasikan dalam suatu mata pelajaran.
j. Kurikuklum Satuan Pendidikan
dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan satuan pendidikan
k. Proses pembelajaran
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotifasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
l. Penilaian hasil belajar berbasis
prosse dan produk
m. Proses belajar dengan pendekatan
ilmiah (scientific approach).
3. Ada tiga komponen penting yang ada dalam kurikulum yaitu komponen tujuan
pendidikan, komponen proses, dan komponen evaluasi.
4. Terdapat beberapa perubahan kurikulum dari KTSP pada Kurikulum 2013,
seperti penambahan jam pelajaran sesuai jenjang pendidikan, KTSP yang dulunya
berbasis kompetensi saja, sekarang pada kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter, standart
kompetensi lulusan dan lain sebagainya.
B. Saran
Kurikulum harus dijalankan dengan baik oleh seorang guru untuk mewujudkan
tujuan pendidikan. Pendidikan dan latihan kurikulum 2013 bagi guru, kepala
sekolah, pengawas dan jajaran pendidik lainnya dilaksanakan secara menyeluruh
agar mampu melaksanakan kurikulum 2013 dengan baik. Buku dan administrasi
mengenai kurikulum 2013 sebaiknya segera dilengkapi oleh pemerintah agar
pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah-sekolah dapat berjalan dengan lancar,
sehingga menghasilkan generasi penerus bangsa seperti yang diharapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Aprillah,
Ahmad. 2013. Implementasi Kurikulum.
Diperoleh tanggal 29 Oktober 2014, dari http://www.academia.edu
Izzaty,
Anisah. 2013. Inovasi dalam Bidang
Kurikulum 2013. Diperoleh tanggal 29 Oktober 2014, dari Http//Izzatyalmuhyi.blogspot.com
Mulyasa.2013. Buku
Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosda
Kemendikbud.2013.
Materi Pelatihan Guru
Implementasi Kurikulum 2013
SD Kelas IV. Jakarta: Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
UU No. 20 Tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan
Nasional
Lampiran 1
INSTRUMEN WAWANCARA
PENELITIAN IMPLEMENTASI KURIKULUM
2013
Waktu Wawancara :
Jumat, 31 Oktober 2014
Tempat wawancara : SDN Wonotolo 1
Pewawancara : Erlina Fatimah
Nara sumber : Sri Handayani
Berikut ini isi dari hasil
wawancara tersebut:
- Apakah sekolah sudah menerapkan kurikulum 2013?
Jawab : Ya, kurikulum 2013
diterapkan pada kelas 1,2, 4 dan 5.
- Apakah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP?
Jawab : Kurikulum KTSP menggunakan pendekatan mata pelajaran sedangkan
kurikulum 2013 menggunakan pendekatan Saintifik, penilaian Autentik
- Bagaimana penerapan moral dalam pelaksanaan kurikulum 2013?
Jawab : Kurikulum 2013 menekankan
keseimbangan penilaian sikap spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Jadi, penanaman moral didalam kurikulum tersebut selalu ada.
- Kesulitan apa saja yang anda rasakan pada penerapan kurikulum 2013?
Jawab : Kurikulum 2013 merupakan
hal baru sehingga guru masih harus banyak belajar, guru harus mencari dan
menemukan alat dan media pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.
- Apakah benar-benar sudah diterapkan dalam pengajaran?
Jawab : Sudah, tetapi hanya tidak
menyeluruh. Hal ini dikarenakan buku penunjangnya belum komplit.
- Buku apa yang digunakan sebagai rujukan atau pegangan guru tentang kurikulum 2013?
Jawab : Buku guru dan buku siswa
kurikulum 2013, tetapi buku siswa untuk tema 3,4, dan 5 belum turun.
- Apakah bapak atau ibu guru memiliki RPP dan silabus kurikulum 2013 ?
Jawab : Sudah, hasil diklat
Kurikulum 2013.
- Apakah pembuatan RPP sudah mengacu atau sesuai setandar Kurikulum 2013?
Jawab : Saya kira sudah, karena
dalam pembuatanya kami mengacu pada buku guru
- Apakah bapak atau ibu guru hanya konsentrasi dengan satu muatan pelajaran?
Jawab : tidak, dalam kurikulum
2013 menggunakan pendekatan tematik integratif
- Apakah guru sudah melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013dengan menggunakan langkah-langkah sesuai pendekatan saintifik?
Jawab : Sudah, tetapi menurut
kami belum maksimal
- Apakah guru sudah menggunakan penilaian otentik?
Jawab : Sudah, karena penilaian
yang kami buat sudah mencakup 4 KI
- Bagaimana guru menjalankan penilaian otentik? jika soal nomer 12 ya.
Jawab : penilainya baik tes
maupun dengan nontes, jika tes instrumennya soal tertulis atau tugas. Sedangkan
nontes menggunakan lembar pengamatan dan rubrik penilaian
- Apakah guru menggunakan sistem penilaian teman sejawat?
Jawab : tidak, tetapi dalam
kegiatan sehari-hari kita bertukar pengalaman dan saling konsultasi dari
pengalaman belajar.
- Pernahkah dilakukan supervisi guru saat pembelajaran implementasi kurikulum 2013?
Jawab: Pernah oleh kepala sekolah dan penilai saat
akreditasi sekolah
- Jika pernah, adakah masukan atau koreksi oleh penilai?
Jawab: Ada berbagai masukan untuk proses
pelaksanaan pembelajaran yang belum dilaksanakan secara menyeluruh oleh guru,
sehingga masukan akan memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Lampiran 2
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD N Wonotolo I
Mata Pelajaran : Tematik terpadu
Kelas/Semester :
V / I
Tema/ subtema :
3 / 2
Alokasi Waktu : 6 X 35 Menit
A.Kompetensi Inti
1.
Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B.
Kompetensi Dasar dan Indikator
Muatan
: Bahasa Indonesia
1.1
Meresapi makna anugerah Tuhan
Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai sarana yang lebih
unggul daripada bahasa lain untuk memperoleh ilmu pengetahuan
2.1 Memiliki kepedulian dan tanggung jawab
tentang ciri khusus makhluk hidup dan
lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
3.3 Menguraikan isi teks paparan
peta tentang ekspor impor sebagai kegiatan ekonomi
antarbangsa
dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan
memilih dan memilah kosakata baku
4.3. Menyajikan teks paparan peta
tentang ekspor impor sebagai kegiatan ekonomi
antarbangsa
secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih
dan
memilah kosakata baku
Muatan
: IPA
1.1 Bertambah keimanannya dengan
menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
ingin tahu; obyektif; jujur; teliti;
cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan)
dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri
ilmiah
dan berdiskusi
3.4 Mengenal rangkaian listrik sederhana dan sifat magnet serta
penerapannya dalam
kehidupan
sehari-hari
4.3 Merancang dan membuat
rangkaian seri dan parallel menggunakan sumber arus searah
Muatan
: SBdp
1.1 Menerima kekayaan dan
keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan.
2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide
dalam berkarya seni
3.2 Mengenal harmoni musik dan
lagu daerah.
4.8 Memainkan alat musik campuran
antara melodis dan ritmis dengan partitur lagu.
Muatan
: PJOK
1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan
kemampuannya sebagai anugrah
Tuhan. yang tidak ternilai
2.1 Menunjukkan disiplin, kerja sama, toleransi, belajar
menerima kekalahan dan
kemenangan,
sportif dan tanggungjawab, menghargai perbedaan
3.8 Memahami konsep salah satu
gaya renang dengan koordinasi yang baik dalam
aktivitas
air.*
4.8 Mempraktikkan salah satu gaya renang dengan
koordinasi yang baik dalam aktivitas air.*
C.
Indikator
Bahasa Indonesia
1.1.1 Memiliki rasa peduli terhadap lingkungan
2.1.1 Memiliki rasa peduli terhadap lingkungan
3.3.1 Mengidentifikasi
bentuk-bentuk perdagangan bilateral
4.3.1 Mengamati contoh surat perdagangan (surat
penawaran)
I P A
1.1.1 Memiliki rasa
peduli terhadap lingkungan
2.1.1 Turut menjaga lingkungan sekitar
3.4.1 Menggolongkan
benda-benda yang bersifat konduktor dan isolator listrik.
4.3.1 Membuat
rangkaian seri sumber arus searah
SBdp
1.1.1 Menerima kekayaan dan
keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan
2.1.1 Kemandirian siswa dalam menyelesaikan tugas
3.2.1 Memahani harmoni musik
4.8.1 Menjelaskan alat musik
melodis dan alat musik ritmis.
PJOK
1.1.1Mennsyukuri nikmat sehat yang telah diberikan oleh
Tuhan
2.1.1Membantu teman dalam berlatih renang
3.8.1 Menjelaskan gerak kaki renang gaya dada.
4.8.1 Melakukan gerak kaki renang gaya dada
D.
Diskripsi Mata pelajaran
1. Bacaan tentang surat penawaran
2. Benda konduktor dan isolator
3. Alat musik ritmis dan melodis
4. Dasar-dasar renang gaya dada
E.
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Berdoa bersama dipimpin
salah satu siswa
2.
Apersepsi
Guru mengaitkan materi
dengan mengulang pembelajaran yang lalu
3.
Orientasi
Guru menjelaskan materi
yang akan dipelajari nanti, yaitu : surat penawaran, konduktor,isolator,dan
alat
Musik ritmis dan melodis
4.
Motivasi
Guru memotivasi siswa
dengan bernyanyi atau dengan yel-yel
|
15
menit
|
Inti
|
Mengamati
a.Siswa mengamati
bentuk surat dalam perdagangan
b.Siswa mengamati hasil
percobaan dengan saksama.
c.Siswa mengamati
gambar-gambar alat musik ritmis dan
alat musik melodis.
d. Siswa mengamati
gambar orang berenang yang terdapat
pada buku siswa.
Menanya
a. Siswa menanya macam bentuk surat dalam perdagangan
b. Siswa bertanya tentang macam-macam benda konduktor
c. Siswa menanya apa saja yang termasuk alat musik ritmis.
Mengumpulkan
Informasi
a. Siswa mencari informasi
mengenai bentuk-bentuk
perdagangan bilateral antarnegara seperti
tertulis pada
buku siswa.
b. Siswa mencari kosakata baru
dan menggaris bawahi
kosa kata tidak baku pada teks bacaan.
c. Siswa
mencoba memainkan alat-alat musik
Menalar
a. Siswa mengemukakan pendapatnya
tentang percobaan yang
dilakukan.
b. Peserta didik menyimpulkan perbadaan alat musik ritmis
dan melodis
c. Peserta didik mencoba menentukan beberapa hal penting ....
Mengkomunikasikan
a. Siswa mengemukakan pendapatnya mengenai isi teks
bacaan.
b. Siswa menjelaskan kegiatan
yang terdapat pada gambar
orang berenang yang sedang diamati
c.
Siswa
mengemukakan pendapatnya tentang percobaan yang
dilakukan.
|
175
menit
|
Penutup
|
1. Bersama guru
siswa membuat kesimpulan tentang jenis
benda konduktor dan isolator, jenis alat
musik ritmis dan
melodis
2.Siswa bersama guru
melakukan refleksi
3. Guru memberikan
tindak lanjut berupa tugas dirumah
4. Siswa memimpin
doa.
|
20
menit
|
F. Penilaian
1.
Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Spiritual
Teknik : Nontes
Bentuk : Pengamatan,
observasi
b. Penilaian Sikap
Sosial
Teknik : Nontes
Bentuk : Pengamatan,
observasi
c.Penilaian
Pengetahuan
Teknik : Tes Tulis
Bentuk : Lembar soal
d.Penilaian
Ketrampilan
Teknik : Nontes
Bentuk : Pengamatan,
observasi,rubrik
2.
Instrumen Penilaian
a. Sikap spiritual
- Instrumen : Lembar pengamatan
b. Sikap sosial
- Instrumen : Lembar pengamatan
c. Pengetahuan
- Instrumen : Lembar soal
d. Ketrampilan :
- Instrumen :Lembar pengamat
3.
Rubrik Penilaian
- Terlampir
4.
Pedoman Penskoran
- Terlampir
G.
Media/Alat,Bahan,dan sumber Bahan
1. Media/Alat :
a. Gambar orang berenang
b. Bahan-bahan konduktor : besi,tembaga,alumunium
c. Bahan-bahan Isolator : kayu, plastik, karet,kertas
d.Alat musik melodis : Gitar, rekorder/suling
2. Bahan :
Lembar Kerja
3. Sumber Belajar :
- Kurikulum 2014
- Buku Guru Tema 3 “
Kerukunan dalam Bermasyarakat “
Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan 2014 halaman 69 - 75
- Buku siswa Tema 3 “
Kerukunan dan Bermasyarakat “ Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan 2014 halaman 47 - 53
Wonotolo, 7 September 2014
Guru Kelas V
Erlina Fatimah
Lampiran 1
Pengembangan
materi ajar
1. PJOK

2.Bahasa Indonesia

I P A

SBdp

LAMPIRAN
2
Lembar Kerja
Peserta Didik
Bahasa Indonesia


I P A


SBdp


LAMPIRAN 3
Perangkat
Penilaian
1. Sikap Spiritual
-
Teknik : Nontes
- Instrumen
: Lembar Observasi Sikap spiritual
Lembar Observasi Sikap Spiritual
No
|
Nama
|
Mewujudkandalam
pengamalan ajaran agama
|
Menerima kekayaan
sebagai anugerah Tuhan
|
Menyukuri nikmat dg
menggunakan bahasa Indonesia
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
2. Sikap Sosial
-
Teknik : Nontes
-
Instrumen : Lembar Observasi Sikap
Sosial
Lembar Observasi Sikap Sosial
No
|
Nama
|
Menunjukkan
perilaku ilmiah
|
Menunjukkan rasa
percaya diri
|
Memiliki rasa peduli terhadap
lingkungan
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
3. Penilaian Pengetahuan
-
Teknik : Tes Tertulis
-
Instrumen :
Jawablah pertanyaan
ini dengan benar !
1.
Unsur-unsur apa saja yang
terdapat pada surat penawaran ?
2.
Apa yang dimaksud benda
konduktor ? beri 3 contoh !
3.
Apa yang dimaksud benda Isolator
? beri 3 contoh !
4.
Apakah yang dimaksud alat musik
ritmis ? beri 3 contoh !
5.
Sebutkan macam-macam gaya dalam renang !
Kunci Jawaban
1.
a. Nama dan alamat perusahaan
yang menawarkan
b. Tanggal surat
c. Lampiran
d. Nama barang dan harga yang ditawarkan
e. Nama dan tanda tangan Kabag Penjualan
2.
Konduktor : Semua benda yang
dapat menghantarkan/mengalirkan panas/listrik
Contoh : besi, alumunium, tembaga
3. Isolator
; Semua benda yang tidak dapat menghantar/mengalirkan panas/listrik
Contoh : kayu, kertas, karet, plastik
4. Alat musik yang tidak menggunakan notasi
angka / solmisasi
5. Gaya bebas
Gaya
punggung
Gaya dada
Kriteria penilaian

5
4. Penilaian Ketrampilan
Teknis : Nontes
Instrumen :
Rubrik Presentasi
Lembar Observasi Sikap Sosial
No
|
Nama
|
Tata Bahasa
|
Sikap
|
Ketrampilan berbicara
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
Lembar Observasi Sikap Sosial
No
|
Nama
|
Pemahaman arti
sifat konduktor dan isolator
|
Ketrampilan dalam
melakukan percobaan
|
Kerja sama kelompok
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||

4.
LAMPIRAN 4
Media,
Alat, Sumber Belajar
Media
1. Gambar orang berenang :

2. Bahan-bahan konduktor : besi,tembaga,alumunium
Bahan-bahan
Isolator : kayu, plastik, karet,kertas
3. Alat musik melodis : Gitar, rekorder/suling :

Bahan
Lembar Kerja


c. Sumber belajar
- Kurikulum 2014
- Buku Guru Tema 3 “
Kerukunan dalam Bermasyarakat “
Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan 2014 halaman 69 - 75
- Buku siswa Tema 3 “
Kerukunan dan Bermasyarakat “ Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan 2014 halaman 47 - 53
trimakasih atas infonya...
BalasHapusminta izin copas buat tugas ya... sukses selalu...