Kamis, 08 Oktober 2015

Makalah Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD



BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
Kurikulum, bukan kata yang asing dalam dunia pendidikan. Pendidikan atau pembelajaran tidak lepas dari istilah ini, karena kurikulum adalah salah satu komponen dari pembelajaran. Dengan adanya kurikulum proses belajar dan pembelajaran akan berjalan secara terstruktur dan tersistem demi mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pengembangan kurikulum menjadi sangat penting sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan perubahan pada masyarakat.
Untuk mencapai tujuan mulia dari pembelajaran tersebut, maka para pengembang kurikulum terus berbenah dan melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang diberlakukan. Sebagaimana yang akan dibahas di makalah ini, kurikulum 2013 merupakan hasil pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum ini bertujuan tidak lain untuk lebih memperbaiki kualitas pendidikan yang ada saat ini.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

B.   Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian kurikulum 2013 itu?
2.    Apakah landasan yuridis formal kurikulum 2013?
3.    Apakah prinsip-prinsip kurikulum 2013?
4.    Apa komponen-komponen Kurikulum 2013?
5.    Apa perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP?
6.    Bagaimana implementasi Kurikulum 2013?

C.   Tujuan Pembahasan
1.    Untuk mendeskripsikan tentang kurikulum 2013.
2.    Untuk mengetahui landasan yuridis formal kurikulum 2013.
3.    Untuk mendeskripsikan prinsip-prinsip kurikulum 2013.
4.    Untuk mendeskripsikan komponen-komponen Kurikulum 2013.
5.    Untuk mendeskripsikan perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP.
6.    Untuk mendeskripsikan implementasi Kurikulum 2013.

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yag ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013/2014 melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan VI.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan.  Sehubungan dengan itu,  Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas. 
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
1.    Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
2.    Manusia terdidik yang beriman  dan bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
3.    Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.[1][1]
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan dari Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 dan KTSP atau Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan otonomi penuh kepada lembaga sekolah itu sendiri untuk mengembangkan kurikulumnya sesuai kemampuan dan kesanggupan  masing-masing. Sedangkan kurikulum 2013 mencoba kembali pada masa pemerintahan Presiden Suharto, yaitu kurikulum dikendalikan oleh pemerintah atau bersentral pada pemerintah. Jadi, guru tidak disibukkan lagi dengan tugas harus membuat silabus dan RPP, karena guru harus lebih berfokus pada bagaimana proses pembelajaran dan transformasi ilmu bisa maksimal.
Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk komponen-komponen sistem pendidikan itu sendiri. Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 diharapkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh dan seimbang, sesuai dengan standart kompetensi pada setiap jenjang pendidikan.
Karakter adalah gambaran tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan dan melekat pada diri seseorang. Orang yang berkarakter memeilki berbagai dimensi misalnya, dimensi sosial, fisik, emosi, dan akademik. Jika disejajarkan dengan ranah Bloom, berarti manusia berkarakter memiliki ranah kognisi, afeksi, dan psikomotorik yang baik, ditambah dengan emosi, spiritual, ketahanan menghadapi masalah dan sosial.[2][2]
 Dengan demikian, perpaduan dua basis antara kompetensi dan karakter dalam kurikulum ini diharapkan siswa dapat meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji, dan menginternalisasi  serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

B.  Landasan Yuridis Formal Kurikulum 2013
                  Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 pada pasal 38 yaitu:
1.        Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh pemerintah.
2.        Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
3.        Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi.
4.        Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi.
Landasan pengembangan kurikulum meliputi:
1.        Aspek filosofis
·      Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
·      Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi.
2.         Aspek yuridis
-        Amanat UU Sisdiknas , PP 32, dan Permendikbud
-        RPJMN 2010-2014 sektor pendidikan:
-        Perubahan metodologi pembelajaran
-        Penataan kurikulum
-        Inpres nomor 1 tahun 2010
-        Percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional: penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing karakter bangsa.
3.         Aspek psikopedagogik
-        Relevansi
-        Model kurikulum berbasis kompetensi
-        Proses pembelajaran: aktivitas belajar, output belajar, outcomes belajar.
-        Penilaian:
-        Authentik Asessment: pada input, proses dan output.
-        Kesesuaian teknik penilaian pada tiga ranah kompetensi: sikap, pengetahuan dan keterampilan ( dari tes menuju tes dan portofolio)

C.  Prinsip-Prinsip Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 juga memiliki prinsip dalam pengembangannya. Sesuai dengan kondisi negara, kebutuhan masyarakat, dan berbagai perkembangan serta perubahan yang sedang berlangsung dewasa ini, dalam pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi perlu memperhatikan dan mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.    Pengembangan kurikulum dilakukan mengacu pada standart nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2.    Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasin sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
3.    Mata pelajaran merupakan wahana untuk mewujudkan pencapaian kompetensi.
4.   SKL dijabarkan darintujuan pendidikan nasional dan kebutuhan masyarakat, negara serta perkembangan global.
5.    SI dijabarkan dari SKL
6.    Standart proses dijabarkan dari SI
7.    Standart Penilaian dijabarkan dari SKL, SI, dan Standart Proses.
8.    Standart Kompetensi Lulusan dijabarkan kedalam Standart Inti
9.    Kompetensi Inti dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar yang dikontekstualisasikan dalam suatu mata pelajaran.
10. Kurikuklum Satuan Pendidikan dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan satuan pendidikan
11. Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotifasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
12. Penilaian hasil belajar berbasis proses dan produk
13. Proses belajar dengan pendekatan ilmiah (scientific approach).

D.   Komponen-Komponen Kurikulum 2013
Pada hakikatnya kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (UU Sisdiknas). Berangkat dari definidi itu, kurikulum tersebut setidaknya ada tiga komponen penting yang ada dalam kurikulum yaitu komponen tujuan pendidikan, komponen proses, dan komponen evaluasi.[3][7]
Pada masa reformasi ini pendidikan lebih diarahkan untuk menghasilkan manusia Indonesia yang berkarakter unggul. Manusia Indonesia yang memiliki integritas. Ini tentu untuk merespon baerbagai degradasi moral dan sosial seperti tindak korupsi yang semakin merajalela, penyalahgunaan narkoba, tawuran pelajaran, dan lain-lain. Selain tujuan pendidikan komponen lain yang harus ada dalam komponen kurikulum adalah proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran melibatkan banyak sub komponen seperti metode ataupun teknik pembelajaran, guru, buku ajara, dan kelengkapan pembelajaran yang lain.
Komponen-komponen inilah yang secara sinergis menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Proses pembelajaran merupakan pusat segala upaya perbaikan kualitas pendidikan nasional. Oleh sebab itu, seharusnya perhatian lebih dicurahkan kepada upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Namun perhatian sepertinya belum optimal terbukti dengan masih banyaknya sekolah dengan sarana dan prasarana seadanya saja. Sementara itu, komponen terakhir dalam kurikulum adalah evaluasi. Implementasi kurikulum perlu dievaluasi untuk melihat capaian yang telah terlaksana. Evaluasi merupakan proses review atas berbagai proses implementasi kurikulum.

E. Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP
Untuk menunjang berjalannya sebuah kurikulum dengan baik dan sesuai  dengan apa yang diharapkan tentunya juga sangat berkaitan dengan bagaimana jalannya proses pembelajaran. Pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006(KTSP). Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang diharapkan terdapat maka dipeloleh 14 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru terapkan. Adapun 14 prinsip tersebut adalah:
1.    Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu.
Pembelajaran mendorong siswa menjadi pembelajar aktif. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyampaian informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan siswa mengamati fenomena atau fakta tertentu.
2.    Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber.
Pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran membuka peluang kepada siswa  sumber belajar seperti informasi dari buku siswa,  internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa memanfaatkan sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat.
3.    Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah.
Pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.
4.    Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi.
Pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
5.    Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu, mata pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang terpadu.
Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi lulusan.
6.    Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi.
Di sini siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggal. Siswa melihat awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak.
7.    Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif.
Pada waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa harus lihat faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa melihat, meraba, merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar, namun dengan menggunakan panca indra lainnya.
8.    Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills).
Hasil belajar pada rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi menyangkut perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa keterampilan membaca, menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun, keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.
9.   Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan  dan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat.
Ini memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo),  membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani).
Di sini guru perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi teladan, memberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi teladan, di tengah siswa menjadi teman belajar, di belakang selalu mendorong semangat siswa tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
Karena itu pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan waktu dalam kelas.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
Prinsip ini menandakan bahwa ruang belajar siswa tidak hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi siswa.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.
Hargai semua siswa, kembangkan kolaborasi, dan biarkan siswa tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam kolobarasi kelompoknya.[4][6]
Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32. 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu dengan lama belajar untuk setiap jam belajarnya yaitu 40 menit.
Perbedaan esensial kurikulum 2013 dengan KTSP 2006 mengenai perubahan dan pengembangan kurikulum mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK) dilakukan untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah agar peserta didik mamapu bersaing di masa depan, dalam konteks nasional maupun global. Perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 dapat dikaji perbedaannya dengan KTSP 2006 sebagaimana berikut.[5][13]
Perbedaan kurikulum 2013 untuk sekolah dasar adalah:
1.    Tematik Integratif
Pembelajaran berbasis tematik integratif yang diterapkan pada tingkatan pendidikan dasar ini menyuguhkan proses belajar  berdasarkan tema untuk kemudian dikombinasikan dengan mata pelajaran lainnya.
2.    Enam Mata Pelajaran
Untuk sekolah dasar, saat ini ada sepuluh mata pelajaran yang diajarkan. Namun, dalam kurikulum 2013 mata pelajaran dipadatkan menjadi enam mata pelajaran.
3.    Pramuka sebagai Ekstra Kurikuler Wajib
Dalam kurikulum 2013, pramuka merupakan ekstra kurikuler wajib dan itu diatur dalam undang-undang. Pramuka ini menjadi ekstra kurikuler wajib pada satuan pendidikan dasar dan menengah, untuk berbagai jenjang pendidikan. Untuk meningkatkan layanan secara profesional, maka dalam implementasi pramuka kemendikbud bekerjasama dengan kemenpora.
4.    Bahasa Ingggris Hanya Ekskul
Sebelumnya terjadi polemik mengenai bahasa Inggris di SD, yaitu bahasa Inggris akan dihapus dari kurikulum. Rencana penghapusan ini didasari oleh kekhawatiran akan membebani siswa dan memprioritaskan terhadap penguasaan bahasa Indonesia. Ternyata, dalam kurikulum 2013 ini, bahasa Inggris menjadi ekstra kurikuler bersama PMR, UKS, dan Pramuka.
5.    Belajar di Sekolah Lebih Lama
Penambahan jam pelajaran merupakan isi dari perubahan kurikulum baru yang mulai diterapkan bulan Juli 2013 untuk anak-anak SD.
Untuk menghadapi perbedaan-perbedaan tersebut, dilakukan langkah penguatan tata kelola dengan cara menyiapkan beberapa hal sebagai berikut:
1.    Buku pedoman pembelajaran yang terdiri dari buku guru dan buku siswa.
2.    Guru dilatih untuk memahami pendayagunaan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat dimanfaatkan.
3.    Pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah terhadap pelaksanaan pembelajaran.[6][16]

F.   Implementasi Kurikulum 2013
Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan tentang implementasi kurikulum diantaranya sebagai berikut:
Pasal 1
Implementasi kurikulum 2013 pada sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), dan sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK) dilakukan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013/2014.
Pasal 2
(1)  Implementasi kurikulum pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK menggunakan pedoman implementasi kurikulum yang mencangkup:
a)    Pedoman penyusunan dan pengelolaan KTSP.
b)    Pedoman pengembangan muatan lokal.
c)    Pedoman kegiatan ekstrakurikuler
d)    Pedoman umum pembelajaran, dan
e)    Pedoman evaluasi kurikulum
Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
1.         Pemerintah bertanggung jawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan kurikulum.
2.         Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum secara nasional.
3.         Pemerintah propinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
4.         Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait.
     Stategi Implementasi Kurikulum terdiri atas:
1.    Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu:
-                      Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X
-                      Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI
-                      Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII
2.    Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 – 2015
3.    Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun
2012– 2014
4.    Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013
5.    Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016.[7][8]
Dalam kurikulum 2013, guru dituntut untuk secara profesional merancang pembelajaran afektif dan bermakna, mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan. Berkaitan dengan hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:[8][9]
1.    Merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna.
Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum, dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Hal tersebut menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan.
Guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan aspek  pedagigis, psikologi, dan didaktis secara bersamaan.
2.    Mengorganisasikan pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 menuntut guru untuk mrngorganisasikan pembelajaran secara efektif. Sedikitnya terdapat lima hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pengorgsnisasian pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013, yaitu pelaksanaan pembelajaran, pengadaan dan pembinaan tenaga ahli, pendayagunaan tenaga ahli dan sumber daya masyarakat, serta pengembangan dan penataan kebijakan.
3.    Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan tersebut antara lain pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learing), bermain peran, pembelajaran partisipatif (participative  teaching and learning), belajar tuntas (mastery learning), dan pembelajaran konstruktivisme (constructivism teaching and learning).
4.    Melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter. Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 merupakan keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik yang direncanakan. Untuk kepentingan tersebut maka kompetensi inti, kompetensi dasar, materi standart, indikator hasil belajar, dan waktu yang harus ditetapkan sesuai dengan kepentingan pembelajaran sehinga peserta didik diharapkan memperoleh kesempatan dan pengalaman belajar yang optmal.dalam hal ini, pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Pada umumnya kegiatan pembelajaran mencangkup kegiatan awal atau pembukaan, kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter, serta kegiatan akhir atau penutup.
                        Implementasi yang efektif merupakan hasil dari interaksi antara strategi implementasi, struktur kurikulum, tujuan pendidikan, dan kepemimpinan kepala sekolah. Oleh karena itu, pengoptimalan implementasi kurikulum 2013 diperlukan suatu upaya strategis untuk mensinergikan komponen-komponen tersebut, terutama guru dan kepala sekolah dalam membudayakan kurikulum.
                        Membudayakan kurikulum dapat diartikan bahwa implementasi kurikulum tersebut masuk dalam budaya sekolah, yang merefleksikan nilai-nilai dominan, norma-norma, dan keyakinan semua warga sekolah, baik peserta didik, guru, kepala sekolah, maupun tenaga kependidikan lain.






BAB III
PENUTUP
A.  Simpulan
Dari penjelasan yang dipaparkan di atas, penyusun makalah ini menyimpulkan bahwa:
1.    Kurikulum 2013 adalah bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum KTSP yang implementasinya dimulai tahun 2013 dan selanjutnya.
2.    Landasan kurikulum 2013 meliputi landasan filosofis, landasan yuridis, landasan konseptual, landasan teoritis, dan landasan empiris. Sedangkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum 2013 adalah:
a.    Pengembangan kurikulum dilakukan mengacu pada standart nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b.    Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasin sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
c.    Mata pelajaran merupakan wahana untuk mewujudkan pencapaian kompetensi.
d.    SKL dijabarkan darintujuan pendidikan nasional dan kebutuhan masyarakat, negara serta perkembangan global.
e.    SI dijabarkan dari SKL
f.     Standart proses dijabarkan dari SI
g.    Standart Penilaian dijabarkan dari SKL, SI, dan Standart Proses.
h.    Standart Kompetensi Lulusan dijabarkan kedalam Standart Inti
i.      Kompetensi Inti dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar yang dikontekstualisasikan dalam suatu mata pelajaran.
j.      Kurikuklum Satuan Pendidikan dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan satuan pendidikan
k.    Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotifasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
l.      Penilaian hasil belajar berbasis prosse dan produk
m.   Proses belajar dengan pendekatan ilmiah (scientific approach).
3.    Ada tiga komponen penting yang ada dalam kurikulum yaitu komponen tujuan pendidikan, komponen proses, dan komponen evaluasi.
4.    Terdapat beberapa perubahan kurikulum dari KTSP pada Kurikulum 2013, seperti penambahan jam pelajaran sesuai jenjang pendidikan, KTSP yang dulunya berbasis kompetensi saja, sekarang pada kurikulum 2013  berbasis kompetensi dan karakter, standart kompetensi lulusan dan lain sebagainya.


B. Saran
Kurikulum harus dijalankan dengan baik oleh seorang guru untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Pendidikan dan latihan kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, pengawas dan jajaran pendidik lainnya dilaksanakan secara menyeluruh agar mampu melaksanakan kurikulum 2013 dengan baik. Buku dan administrasi mengenai kurikulum 2013 sebaiknya segera dilengkapi oleh pemerintah agar pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah-sekolah dapat berjalan dengan lancar, sehingga menghasilkan generasi penerus bangsa seperti yang diharapkan.


DAFTAR PUSTAKA

Aprillah, Ahmad. 2013. Implementasi Kurikulum. Diperoleh tanggal 29 Oktober 2014, dari http://www.academia.edu
Izzaty, Anisah. 2013. Inovasi dalam Bidang Kurikulum 2013. Diperoleh tanggal 29 Oktober 2014, dari Http//Izzatyalmuhyi.blogspot.com
Mulyasa.2013. Buku Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosda
Kemendikbud.2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas IV. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
UU No. 20 Tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional


Lampiran 1

INSTRUMEN  WAWANCARA  PENELITIAN  IMPLEMENTASI  KURIKULUM  2013

Waktu Wawancara            :  Jumat, 31 Oktober 2014
Tempat wawancara            : SDN Wonotolo 1
Pewawancara                      : Erlina Fatimah
Nara sumber                         : Sri Handayani

Berikut ini isi dari hasil wawancara tersebut:
  1. Apakah sekolah sudah menerapkan kurikulum 2013?
Jawab : Ya, kurikulum 2013 diterapkan pada kelas 1,2, 4 dan 5.
  1. Apakah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP?
Jawab  : Kurikulum KTSP menggunakan pendekatan mata pelajaran sedangkan kurikulum 2013 menggunakan pendekatan Saintifik, penilaian Autentik
  1. Bagaimana penerapan moral dalam pelaksanaan kurikulum 2013?
Jawab : Kurikulum 2013 menekankan keseimbangan penilaian sikap spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Jadi, penanaman moral didalam kurikulum tersebut selalu ada.
  1. Kesulitan apa saja yang anda rasakan pada penerapan kurikulum 2013?
Jawab : Kurikulum 2013 merupakan hal baru sehingga guru masih harus banyak belajar, guru harus mencari dan menemukan alat dan media pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.
  1. Apakah benar-benar sudah diterapkan dalam  pengajaran?
Jawab : Sudah, tetapi hanya tidak menyeluruh. Hal ini dikarenakan buku penunjangnya belum komplit.
  1. Buku apa yang digunakan sebagai rujukan atau  pegangan guru tentang kurikulum 2013?
Jawab : Buku guru dan buku siswa kurikulum 2013, tetapi buku siswa untuk tema 3,4, dan 5 belum turun.
  1. Apakah bapak atau ibu guru memiliki RPP dan silabus kurikulum 2013 ?
Jawab : Sudah, hasil diklat Kurikulum 2013.
  1. Apakah pembuatan RPP sudah mengacu atau sesuai setandar Kurikulum 2013?
Jawab : Saya kira sudah, karena dalam pembuatanya kami mengacu pada buku guru
  1. Apakah bapak atau ibu guru hanya konsentrasi dengan satu muatan pelajaran?
Jawab : tidak, dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan tematik integratif
  1. Apakah guru sudah melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013dengan menggunakan langkah-langkah sesuai  pendekatan saintifik?
Jawab : Sudah, tetapi menurut kami belum maksimal
  1. Apakah guru sudah menggunakan penilaian otentik?
Jawab : Sudah, karena penilaian yang kami buat sudah mencakup 4 KI
  1. Bagaimana guru menjalankan penilaian otentik? jika soal nomer 12 ya.
Jawab : penilainya baik tes maupun dengan nontes, jika tes instrumennya soal tertulis atau tugas. Sedangkan nontes menggunakan lembar pengamatan dan rubrik penilaian
  1. Apakah guru menggunakan sistem penilaian teman sejawat?
Jawab : tidak, tetapi dalam kegiatan sehari-hari kita bertukar pengalaman dan saling konsultasi dari pengalaman belajar.
  1. Pernahkah dilakukan supervisi guru saat pembelajaran implementasi kurikulum 2013?
Jawab: Pernah oleh kepala sekolah dan penilai saat akreditasi sekolah
  1. Jika pernah, adakah masukan atau koreksi oleh penilai?
Jawab: Ada berbagai masukan untuk proses pelaksanaan pembelajaran yang belum dilaksanakan secara menyeluruh oleh guru, sehingga masukan akan memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan                  : SD N Wonotolo I
Mata Pelajaran                        : Tematik terpadu
Kelas/Semester                        : V / I
Tema/ subtema                        : 3 / 2
Alokasi Waktu                        : 6 X 35 Menit

A.Kompetensi  Inti
1.      Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2.      Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3.      Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4.      Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Muatan : Bahasa Indonesia
1.1  Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai sarana yang lebih unggul daripada bahasa lain untuk memperoleh ilmu pengetahuan
2.1 Memiliki kepedulian dan tanggung jawab tentang ciri khusus makhluk hidup dan
      lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
3.3 Menguraikan isi teks paparan peta tentang ekspor impor sebagai kegiatan ekonomi
      antarbangsa dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
      dengan memilih dan memilah kosakata baku  
4.3. Menyajikan teks paparan peta tentang ekspor impor sebagai kegiatan ekonomi
       antarbangsa secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih
       dan memilah kosakata baku




Muatan : IPA
1.1  Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti;
      cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan)
      dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri
       ilmiah dan berdiskusi 
3.4  Mengenal rangkaian listrik sederhana dan sifat magnet serta penerapannya dalam
       kehidupan sehari-hari
4.3 Merancang dan membuat rangkaian seri dan parallel menggunakan sumber arus searah

Muatan : SBdp
1.1  Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan.
2.2 Menghargai alam dan lingkungan seki­tar sebagai sumber ide dalam berkarya seni
3.2 Mengenal harmoni musik dan lagu daerah.
4.8 Memainkan alat musik campuran antara melodis dan ritmis dengan partitur lagu.

Muatan : PJOK
1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah
      Tuhan. yang tidak ternilai
2.1 Menunjukkan disiplin, kerja sama, toleransi, belajar menerima kekalahan dan
      kemenangan, sportif dan tanggungjawab, menghargai perbedaan
3.8 Memahami konsep salah satu gaya renang dengan koordinasi yang baik dalam
      aktivitas  air.*
4.8 Mempraktikkan salah satu gaya renang dengan koordinasi yang baik dalam aktivitas air.*




C. Indikator
Bahasa  Indonesia
1.1.1 Memiliki rasa peduli terhadap lingkungan
2.1.1 Memiliki rasa peduli terhadap lingkungan
3.3.1 Mengidentifikasi bentuk-bentuk perdagangan bilateral    
4.3.1 Mengamati contoh surat perdagangan (surat penawaran)  
I P A
1.1.1  Memiliki rasa peduli terhadap lingkungan
2.1.1 Turut menjaga lingkungan sekitar
3.4.1 Menggolongkan benda-benda yang bersifat konduktor dan isolator listrik.  
4.3.1 Membuat rangkaian seri sumber arus searah

SBdp
1.1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan
2.1.1 Kemandirian siswa dalam menyelesaikan tugas
3.2.1 Memahani harmoni musik  
4.8.1 Menjelaskan alat musik melodis dan alat musik ritmis.

PJOK
1.1.1Mennsyukuri nikmat sehat yang telah diberikan oleh Tuhan
2.1.1Membantu teman dalam berlatih renang
3.8.1 Menjelaskan gerak kaki renang gaya dada.
4.8.1 Melakukan gerak kaki renang gaya dada
D. Diskripsi Mata pelajaran
1. Bacaan tentang surat penawaran
2. Benda konduktor dan isolator
3. Alat musik ritmis dan melodis
4. Dasar-dasar renang gaya dada

E. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu

Pendahuluan

1.                  Berdoa bersama dipimpin salah satu siswa
2.                  Apersepsi
Guru mengaitkan materi dengan mengulang pembelajaran yang lalu
3.                  Orientasi
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari nanti, yaitu : surat penawaran, konduktor,isolator,dan alat
Musik ritmis dan melodis
4.                  Motivasi
Guru memotivasi siswa dengan bernyanyi atau dengan yel-yel
15 menit

Inti 

Mengamati
a.Siswa mengamati bentuk surat dalam perdagangan
b.Siswa mengamati hasil percobaan dengan saksama.
c.Siswa mengamati gambar-gambar alat musik ritmis dan
   alat musik melodis.
d. Siswa mengamati gambar orang berenang yang terdapat
    pada buku siswa.
Menanya
a. Siswa menanya macam bentuk surat dalam perdagangan
b. Siswa bertanya tentang macam-macam  benda konduktor
c. Siswa menanya apa saja yang termasuk alat musik ritmis. 
Mengumpulkan Informasi
a. Siswa mencari informasi mengenai bentuk-bentuk
    perdagangan bilateral antarnegara seperti tertulis pada
    buku siswa.
b. Siswa mencari kosakata baru dan menggaris bawahi
    kosa kata tidak baku pada teks bacaan.
c. Siswa mencoba memainkan alat-alat musik

Menalar
a. Siswa mengemukakan pendapatnya tentang percobaan yang
    dilakukan.
b. Peserta didik menyimpulkan perbadaan alat musik ritmis
    dan melodis
c. Peserta didik mencoba menentukan beberapa hal penting ....

Mengkomunikasikan
a. Siswa mengemukakan pendapatnya mengenai isi teks
    bacaan.
b. Siswa menjelaskan kegiatan yang terdapat pada gambar
    orang berenang yang sedang diamati  
c. Siswa mengemukakan pendapatnya tentang percobaan yang
    dilakukan.


175 menit
Penutup
1. Bersama guru siswa membuat kesimpulan  tentang jenis
    benda konduktor dan isolator, jenis alat musik ritmis dan
    melodis
2.Siswa bersama guru melakukan refleksi
3. Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas dirumah
4. Siswa memimpin doa.
20 menit

F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
    a. Penilaian Sikap Spiritual
Teknik : Nontes
Bentuk : Pengamatan, observasi
    b. Penilaian Sikap Sosial
Teknik : Nontes
Bentuk : Pengamatan, observasi
    c.Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tes Tulis
Bentuk : Lembar soal
   d.Penilaian Ketrampilan
Teknik : Nontes
Bentuk : Pengamatan, observasi,rubrik
2. Instrumen Penilaian
a. Sikap spiritual
     - Instrumen : Lembar pengamatan
b. Sikap sosial
    - Instrumen : Lembar pengamatan
c. Pengetahuan
    - Instrumen : Lembar soal
d. Ketrampilan :
    - Instrumen :Lembar pengamat
3. Rubrik Penilaian
            - Terlampir
4. Pedoman Penskoran
            - Terlampir
G. Media/Alat,Bahan,dan sumber Bahan
1. Media/Alat :
a. Gambar orang berenang
b. Bahan-bahan konduktor : besi,tembaga,alumunium
c. Bahan-bahan Isolator : kayu, plastik, karet,kertas
d.Alat musik melodis : Gitar, rekorder/suling
2. Bahan :
 Lembar Kerja
3. Sumber Belajar :
     - Kurikulum 2014
- Buku Guru Tema 3 “ Kerukunan dalam Bermasyarakat “  Kementrian Pendidikan dan
  Kebudayaan 2014   halaman 69 - 75
- Buku siswa Tema 3 “ Kerukunan dan Bermasyarakat “ Kementrian Pendidikan dan
  Kebudayaan 2014    halaman 47 - 53


Wonotolo, 7 September 2014
Guru Kelas V


 Erlina Fatimah







Lampiran  1
Pengembangan materi ajar
1. PJOK
2.Bahasa Indonesia






I P A
SBdp



LAMPIRAN  2
Lembar  Kerja  Peserta Didik
Bahasa Indonesia





I P A





SBdp







LAMPIRAN  3
Perangkat Penilaian
1. Sikap Spiritual
            - Teknik  : Nontes
            - Instrumen : Lembar Observasi Sikap spiritual
Lembar Observasi Sikap Spiritual
No
Nama
Mewujudkandalam pengamalan ajaran agama
Menerima kekayaan sebagai anugerah Tuhan
Menyukuri nikmat dg menggunakan bahasa Indonesia

1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4










































2. Sikap Sosial
            - Teknik  : Nontes
            - Instrumen  : Lembar Observasi Sikap Sosial
Lembar Observasi Sikap Sosial
No
Nama
Menunjukkan perilaku ilmiah
Menunjukkan rasa percaya diri
Memiliki rasa peduli terhadap lingkungan
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4












































3. Penilaian Pengetahuan
            - Teknik  : Tes Tertulis
            - Instrumen  :
Jawablah pertanyaan ini dengan benar !
1.                  Unsur-unsur apa saja yang terdapat pada surat penawaran ?
2.                  Apa yang dimaksud benda konduktor ? beri 3 contoh !
3.                  Apa yang dimaksud benda Isolator ? beri 3 contoh !
4.                  Apakah yang dimaksud alat musik ritmis ? beri 3 contoh !
5.                  Sebutkan macam-macam gaya dalam renang !

Kunci Jawaban
1.                  a. Nama dan alamat perusahaan yang menawarkan
b. Tanggal surat
c. Lampiran
d. Nama barang dan harga yang ditawarkan
e. Nama dan tanda tangan Kabag Penjualan
2.                  Konduktor : Semua benda yang dapat menghantarkan/mengalirkan panas/listrik
Contoh : besi, alumunium, tembaga
3.   Isolator      ; Semua benda yang tidak dapat menghantar/mengalirkan panas/listrik
      Contoh : kayu, kertas, karet, plastik
      4.   Alat musik yang tidak menggunakan notasi angka / solmisasi
      5.   Gaya bebas
            Gaya punggung
            Gaya dada

Kriteria penilaian
Nilai =  jumlah benar x 10
                                5
4. Penilaian Ketrampilan
            Teknis  : Nontes
            Instrumen : Rubrik Presentasi
Lembar Observasi Sikap Sosial
No
Nama
Tata Bahasa
Sikap
Ketrampilan berbicara
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
















































Lembar Observasi Sikap Sosial
No
Nama
Pemahaman arti sifat konduktor dan isolator
Ketrampilan dalam melakukan percobaan
Kerja sama kelompok
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4















































4. LAMPIRAN  4
Media, Alat, Sumber Belajar
Media
1. Gambar orang berenang :
                              
2. Bahan-bahan konduktor : besi,tembaga,alumunium
    Bahan-bahan Isolator : kayu, plastik, karet,kertas
3. Alat musik melodis : Gitar, rekorder/suling  :
                             

Bahan
Lembar Kerja


c. Sumber belajar
- Kurikulum 2014
- Buku Guru Tema 3 “ Kerukunan dalam Bermasyarakat “  Kementrian Pendidikan dan
  Kebudayaan 2014   halaman 69 - 75
- Buku siswa Tema 3 “ Kerukunan dan Bermasyarakat “ Kementrian Pendidikan dan
  Kebudayaan 2014    halaman 47 - 53



















1 komentar:

  1. trimakasih atas infonya...
    minta izin copas buat tugas ya... sukses selalu...

    BalasHapus